JAKARTA-Lingkar Madani Indonesia (LIMA) menilai Pilkada DKI sangat tidak sehat dalam berdemokrasi karena menggunakan isu primordial dalam memilih pemimpin berdasarkan kesamaan agama, suku, dan kedaerahan dalam menjatuhkan lawan politik.
“Sah-sah saja menggunakan isu promordial, tetapi kaitannya dengan kualitas berdemokrasi derajatnya dibawah angka empat,” ungkap Direktur LIMA Ray Rangkuti, di Jakarta, Kamis (2/3).
Menurut Ray, tidak dibutuhkan demokrasi jika memilih berdasarkan kesamaan agama dan suku.
Karena demokrasi dibutuhkan agar orang memilih pemimpin karena kualitasnya.
“Karena tidak ada orang mau disudutkan dengan agamanya dan tidak ada juga orang yang mau disudutkan karena kehilangan haknya lantaran berbeda agama dan suku,”ujar Ray.
Ray mengingatkan semua itu bisa diselesaikan dengan melihat pada titik kepentingan untuk mengelola satu daerah agar menjadi maju.
“Untuk itu mari kita bicara program,” tegasnya.
Jadi ujar Ray lagi, memilih berdasarkan kesamaan agama, suku dan kedaerahan memang tidak perlu dimasukan ke dalam undang undang dalam bentuk larangan karena itu adalah hak.