JAKARTA- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) hanya meraup laba bersih Rp1,06 triliun atau melorot 16,5 % (year-on-year) menjadi Rp 1,06 triliun, selama 9 bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan untuk periode berakhir 30 September 2024 yang dikutip Selasa (5/11/2024), emiten semen di bawah kendali Heidelberg Materials AG ini bisa membukukan pendapatan Rp 13,32 triliun atau bertumbuh 3,02 % (y-o-y).
Sayangnya, beban pokok pendapatan selama 9 bulan pertama di 2024 membengkak 4,52 % (y-o-y) menjadi Rp 9,24 triliun, sehingga laba bruto hingga akhir Kuartal III-2024 menjadi Rp 4,08 triliun atau menurun 0,24 % (y-o-y).
Adapun laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan INTP selama tiga kuartal pertama tahun ini cuma Rp 1,33 triliun atau anjlok 16,88 % (y-o-y).
Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban usaha sebesar 5,43 % (y-o-y) menjadi Rp2,72 triliun dan ditambah lagi dengan biaya keuangan yang meroket 263,77 % (y-o-y) menjadi Rp 138,67 miliar.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) per Kuartal III-2024 yang sebesar Rp 274,02 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan INTP selama 9 bulan pertama tahun ini menjadi Rp 1,06 triliun atau terpuruk 16,5 % (y-o-y).