JAKARTA – PT Barito Renewables Tbk (BREN) mencatat pendapatan Konsolidasi 2023 sebesar US$594,9 juta (+4,4% YoY).
EBITDA konsolidasi 2023 sebesar US$501,9 juta (+6,1% YoY), dan laba bersih setelah pajak yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk konsolidasi sebesar US$107,4 juta pada 2023 (+17,9% YoY).
Hal itu dikemukakan Hendra Soetjipto Tan, Direktur Utama BREN, dalam keterangan resmi, Selasa (19/3/2024).
“Sebagai perusahaan energi terbarukan terkemuka di Indonesia, kami mencatat pencapaian penting lainnya pada tahun 2023 dengan keberhasilan menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) senilai US$200 juta. Perseroan mengambil langkah berikutnya dengan mendiversifikasi portofolio energi terbarukan kami di luar panas bumi melalui akuisisi aset pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) dengan potensi kapasitas yang cukup besar. Hal ini semakin menegaskan dedikasi kami yang teguh dalam membantu transisi Indonesia ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Hendra.
Hendra menjelaskan, pihaknya dengan bangga mengumumkan bahwa BREN terus memberikan kinerja pertumbuhan yang stabil.
Ini menunjukkan profil pertumbuhan yang stabil di operasional panas bumi.
“Kami mencatat pendapatan sebesar US$594,9 juta (+4,4% YoY). Ini terutama disebabkan oleh peningkatan produksi listrik panas bumi sebesar 3,4% dan pertumbuhan tarif Salak, Darajat, dan Wayang Windu,” katanya.
Komitmen BREN untuk menjaga keunggulan operasional tercermin sepenuhnya dalam realisasi capacityfactor, yang tetap berada di atas 90% sepanjang tahun 2023 dan memperkuat posisi panas bumi sebagai energi terbarukan dengan energi baseload yang dapat diandalkan.
Selain itu, dengan disiplin biaya yang kuat telah membuka jalan bagi pertumbuhan EBITDA tahun 2023 sebesar 6,1% YoY dan mencapai rekor tertinggi sebesar US$501,9 juta, yang menyebabkan meningkatnya margin EBITDA menjadi 84% dibandingkan dengan 83% pada tahun 2022.
Komentari tentang post ini