JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini bergerak melemah menyentuh level Rp17.000-Rp17.050 per dolar AS pada perdagangan Selasa (08/4/2025), usai libur Lebaran Idulfitri 1446 H.
Ambrolnya rupiah ini disebabkan oleh sejumlah sentimen yang datang dari global, utamanya kebijakan tarif 32% untuk impor dari Indonesia oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Meski begitu, intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward/NDF) dilakukan Bank Indonesia (BI) secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York.
BI juga melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan pada 08 April 2025 dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder.
Selain itu, BI juga akan melakukan optimalisasi instrumen likuiditas Rupiah untuk memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan domestik.
Serangkaian langkah-langkah BI ini ditujukan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah serta menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor terhadap Indonesia.