Teori tersebut membuktikan bahwa debat kultur bisa memperkuat pengetahuan bangsa, apalagi jika dilandasi dengan spiritual.
“Akan semakin sejahtera jika silaturahim antar umat beragama semakin diperkuat,” imbuh Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur.
Dalam hal penyebaran agama islam di Indonesia, lanjutnya, Walisongo membuat konsep “islam indonesia” bukan “islam di Indonesia”, karena ada akulturasi budaya dengan islam.
Maka bisa dikatakan proses pengislaman di Indonesia merupakan penyatuan antara budaya dan agama.
“Jika ada yang mau menulis mengenai konsep spiritual di Jatim, saya yakin akan menjadi referensi baru untuk seluruh dunia,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan, premis dasar pemikiran pedoman etika kehidupan beragama antara lain pluralitas sebagai corak sosiologis masyarakat, perbedaan sebagai realitas kehidupan.
Selanjutnya kebebasan beragama adalah hak asasi manusia, kerukunan hidup beragama merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat, dan kebebasan individu dan kelompok tidak mengganggu kebebasan orang lain atau kelompok lain.