JAKARTA-Propinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Apalagi posisinya strategis berbatasan langsung dengan Malaysia. Dari sisi lapangan usaha, 24,65 persen perekonomiannya disumbang oleh sektor pertambangan dan 18,09 persen lainnya disumbang oleh sektor pertanian. “Oleh karena itu segera lakukan hilirisasi dan pengembangan industri pengolahan hasil-hasil tambang,” kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja pada Selasa, 21 Maret 2017, di Kantor Presiden, Jakarta.
Meskipun demikian, kata presiden, angka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara masih pada posisi 3,75 persen akibat pengaruh fluktuasi harga komoditas, terutama komoditas hasil tambang di pasar dunia. “Saya minta momentum ini digunakan untuk menata kembali sektor-sektor unggulan di Provinsi Kalimantan Utara agar ke depan bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, yang berdampak pada kesejahteraan rakyat di Kalimantan Utara,” ujar Presiden.