“Hal ini berakibat belanja modalnya juga menjadi lebih kuat. Realisasi sampai dengan 30 April Rp20,7 triliun lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu yang Rp15,9 triliun. Ini adalah karena di Januari dan Februari memang pemerintah mendorong percepatan kontrak dari belanja-belanja modal ini agar bisa lebih cepat dibelanjakan,” jelasnya.
Sementara untuk belanja bantuan sosial saat ini adalah salah satu yang belanja yang dipush oleh pemerintah terutama dalam periode PSBB untuk menanggulangi pandemi COVID-19.
Realisasinya Rp61,4 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu Rp54 triliun atau meningkat 13,7% sebagai bentuk komitmen pemerintah mempercepat belanja produktif serta melindungi masyarakat miskin, rentan, dan paling terdampak.
“Ini realiasasinya sampai dengan 30 April sudah Rp61,4 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu Rp54 triliun sehingga lebih tinggi 13,7%. Ini tentu sesuatu yang terus kita dorong dengan mempersiapkan untuk menjaga konsumsi masyarakat terutama masyarakat di kelas menengah kebawah,” tutup Wamenkeu.