JAKARTA-Upaya mantan Ketua Umum Partai Golkar (PG) Setya Novanto menjadi pihak yang mau bekerjasama dengan KPK untuk mengungkap kasus atau yang biasa disebut justice collaborator tidak cukup meyakinkan KPK. Pasalnya informasi yang disampaikan dengan menyebut nama sejumlah rekannya, dinilai sebagai informasi yang masih sumir dan tidak jelas.
“Informasi yang hanya katanya, katanya tidak pantas menjadi justice collaborator. Saya rasa KPK sangat tepat kalau menolak permintaan itu. Itu karena sudah terdesak aja,” kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Sebastian menjelaskan jika Novanto serius ingin membantu KPK mengungkap mega korupsi proyek E-KTP, seharusnya dari awal.
Semestinya Novanto memberikan informasi pertama, soal kasus itu. Sehingga penyelidikannya menjadi mudah. Faktanya, Novanto malah menghindar dan selalu mencari celah agar lolos dari jeratan hukum.
“Bukan karena terdesak dan asal ingin mengurangi hukuman. Supaya dianggap membongkar kasus, dia menyebut nama orang lain yang sangat sumir dan ngarang. Itu bukan justice collaborator namanya,” ujar Sebas-sapaan akrabnya.