Penawaran obligasi ini disebut mampu menarik minat perusahaan dana pensiun, reksa dana, perusahaan asuransi, manajer investasi dan lembaga perbankan.
“Penerbitan obligasi ini memungkinkan kami untuk lebih mendiversifikasi dan memperkuat fondasi keuangan,” kata Presiden Direktur BUMA, Indra Kanoena.
Lebih lanjut manajemen DOID menyampaikan, sebesar Rp422,91 miliar dari dana penerbitan surat utang itu akan dimanfaatkan untuk melunasi Obligasi I BUMA Tahun 2023 Seri A yang akan jatuh tempo pada 8 Januari 2025.
Selain itu, untuk belanja modal maupun modal kerja dalam upaya mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Komentari tentang post ini