JAKARTA-Banyaknya parpol yang menjadikan artis sebagai calon legislatif (Caleg) dalam pemilu 2014 mendatang menunjukkan parpol itu hanya berhalusinasi, seolah artis mampu menjadi pendulang suara dalam pemilu. Artinya, popularitas artis tak menjamin meningkatnya perolehan suara.
“Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, tak ada jaminan artis menjadi pendulang suara. Bahkan artis sendiri tak ada jaminan terpilih menjadi anggota DPR RI. Jadi, asumsi parpol bahwa artis akan mendongkrak suara itu hanya halusinasi,” kata Pengamat Politik M. Qodari dalam dialog “Menakar kompetensi caleg artis” bersama Wakil Ketua MPR RI Melani Leimina Suharli, dan anggota FPG DPR RI Tetty Kadi Bawono di Jakarta, Senin (6/5).
Lebih jauh Qodari mencontohkan pada pemilu 2009 PAN adalah paling banyak menyalegkan artis, tapi suaranya malah makin turun. Demikian pula di pemilu 2014, PAN masih tertinggi dalam pencalonan artisnya, sekitar 32 artis, disusul Gerindra, PKB, Hanura, PPP, PDIP, Demokrat, Golkar, Nasdem dan lainnya. “Bahwa artis itu tak identik dengan elektabilitas,” tutur Qodari.
Komentari tentang post ini