Dengan banyaknya pengguna pinjol yang berasal dari segmen unbanked dan underbanked, ia menyatakan bahwa profil risiko dari calon penerima dana yang dianalisa oleh platform pinjaman online pada umumnya relatif lebih tinggi dari profil risiko konsumen produk keuangan konvensional.
Mempertimbangkan hal tersebut, ia mengatakan bahwa penurunan batas manfaat ekonomi di bawah 0,3 persen akan berpengaruh pada ketahanan platform pinjolterhadap tingkat risiko dari profil peminjam.
Hal tersebut dikhawatirkan dapat berdampak pada kemampuan industri pinjol untuk melayani kebutuhan pendanaan bagi masyarakat unbanked dan underbanked.
“Untuk dapat melayani kedua segmen ini, diperlukan nilai manfaat ekonomi yang sehat dan stabil bagi pemberi dana, serta ruang bertumbuh bagi platform pinjol untuk meningkatkan inovasi layanan agar tingkat inklusi keuangan dapat terus bertumbuh dan menjangkau berbagai demografi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Nucky.
Selain meningkatkan ketahanan para penyedia pinjaman online resmi, ia mengatakan bahwa menggencarkan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat juga penting untuk mencegah mereka terjebak dalam layanan pinjaman online ilegal.