“Sehingga tidak mungkin kami meratapi itu, karena begitulah mekanisme tata negara kita,” lanjutnya.
PDI Perjuangan tegas Said akan mengawal pemerintahan ini sampai berakhir di bulan Oktober sesuai amanat Kongres PDI Perjuangan.
“Keputusan kongres tersebut kita junjung tinggi karena bagian dari ketaatan kepada konstitusi kami. Lagi pula, per Oktober nanti pemerintahan berganti ke Pak Prabowo,” imbuhnya.
Saat ini lanjut, Said PDI Perjuangan lebih fokus memikirkan tentang pemenangan pilkada.
Sebab pilkada serentak ini memiliki makna penting sebagai bentuk pengabdian kader kader PDI Perjuangan, untuk mendapatkan kepercayaan rakyat. Sebab jalannya pemerintahan di daerah akan berdampak maju mundurnya daerah.
“Apalagi pilkadanya serentak, sehingga kami harus memikirkan strategi yang terbaik untuk menyukseskan calon calon yang kami usung dan dukung,” pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Sebanyak empat posisi menteri dan wamen digantikan.
Mulai dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo).