Saat ini, ekspor UMKM masih 14 persen dari volume ekspor nasional dan ditargetkan mencapai 17 persen pada 2024.
Ditegaskan Menteri Teten, KemenkopUKM terus mempersiapkan ekosistem yang mendukung UMKM go global.
Ikhtiar itu dilakukan mulai dengan pembinaan UMKM lewat pendampingan model inkubasi.
“Pendampingan dilakukan secara profesional mulai dari peningkatan produksi, kurasi sampai dapat sertifikasi yang dibutuhkan di negara tujuan ekspor,” tegas Teten.
Selain itu, MenkopUKM juga mendorong perbankan menyalurkan pembiayaan bagi UMKM dengan porsi yang lebih besar.
Penyaluran kredit dari perbankan kepada UMKM baru mencapai 19,8 persen.
Jumlah ini masih sangat rendah dari porsi kredit ideal 30 persen kepada UMKM.
Teten mengharapkan perbankan dapat mengubah pendekatan penyaluran kredit dari pendekatan aset ke cashflow.
“Bank harus berubah, untuk menyalurkan kredit jangan lagi hanya mengutamakan pendekatan aset lihat juga track record cashflow. Buat apa aset banyak kalau cashflow rendah,” tegas Teten.
Komentari tentang post ini