CIPANAS-Memasarkan produk-produk hasil pertanian tidaklah sesulit dulu. Berbagai aplikasi online menjadi solusi untuk memecahkan persoalan pemasaran komoditas pertanian.
Yang cukup mengejutkan aplikasi marketplace ini mampu mempersempit gerak para mafia pangan dan pertanian.
“Cukup prospektif memasarkan hasil-hasil pertanian melalui toko online. Awalnya saya mencoba menjual komoditas pertanian melalui instagram dan Whattsapp, responnya bagus,” kata Ketua Kelompok Tani Kawasan Cipanas, Restianto kepada wartawan di Cipanas, Kamis (9/1/2020).
Saat ini, kata Anto-sapaan akrabnya, memproduksi beberapa komoditas pertanian, seperti Cabe, Wortel, Bawang Merah-Putih, Labu Madu (Butternut Squash) dan lain-lainnya. Setelah panen memang banyak tengkulak yang datang ke lokasi menyambangi petani, namun harga yang ditawarkan sangat jauh.
Anto (52) memberikan contoh, saat panen cabe sebanyak 50 Kg, harganya turun namun sampai pasar induk harganya mencapai Rp25.000/Kg. Apalagi saat banjir kemarin, harganya bisa melejit jadi sekitar Rp65.000/Kg. “Makanya, saya berusaha menembus langsung ke pasar dan konsumen di Jakarta,” tambahnya.
Komentari tentang post ini