JAKARTA-Geliat Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia sangat membanggakan. IKM terbukti berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan bahkan turut menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia.
Merujuk pada defisit neraca ekspor-impor hasil industri non migas pada Januari tahun 2015, tercatat sebesar USD 0,63 miliar. Defisit ini telah menurun 40,44 persen dibandingkan Januari tahun lalu yang sebesar USD 1,06 miliar.
Mentri Perindustrian (Menperin), Saleh Husin mengatakan terus berupaya memperkecil deficit. Salah satunya dengan cara memperberdayakan IKM yang merupakan bagian penting dalam perkembangan industri nasional.
Sampai saat ini, IKM menyumbang 34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas secara keseluruhan. Angka ini dapat tercapai karena dukungan lebih kurang 3,6 juta unit usaha, yang merupakan 90 persen dari total unit usaha industri nasional.
Serapan tenaga kerjanya yang mencapai 10,3 juta orang, tentunya berdampak pada meningkatnya ekonomi nasional serta mengurangi kemiskinan. “IKM juga liat, gesit dan tahan terhadap krisis. Apalagi IKM kerajinan, kreativitas pelakunya seperti tidak habis-habis karena bisa memadukan yang modern dan sekaligus memodifikasi motif berbasis budaya lokal,” kata Menperin Saleh Husin pada Musyawarah Nasional Dewan Kerajinan Nasional. di Jakarta, Rabu (4/6).